Persebaya Surabaya Putuskan Koko Ari Naik Meja Operasi

Persebaya Surabaya Putuskan Koko Ari Naik Meja Operasi Persebaya Surabaya Putuskan Koko Ari Naik Meja Operasi

Proses penyembuhan cedera Koko Ari, mesti melampaui meja operasi. Persebaya Surabaya dan PSSI telah sepakat demi melakukan tindakan medis terkemuka cukup Selasa (27/7).

Koko mendapatkan cedera ketika melakoni pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022, dekat Dubai. Ditemukan robekan dekat otot ligamen anterior cruciate ligament (ACL), pesepakbola berusia 21 tahun itu.

Akibat cedera yang diderita, Koko kandas tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, tim pelatih timnas Indonesia memutuskan ia tetap berada di Dubai untuk mendapatkan perawatan.

Setelah tiba di Surabaya, Koko langsung melakukan terapi bersama fisioterapis Persebaya. Namun, kondisi cederanya masih belum sudi sesampai-sampai butuh perawatan lebih lanjut.

"Kita dari Persebaya menyampaikan ke PSSI bahwa Koko adalah aset Persebaya menyertai aset tim nasional, usia masih muda menyertai punya potensi karier adapun masih jauh, itu adapun menjabat dasar Kita mempertimbangkan operasi," kata dokter Persebaya, Pratama Wicaksana, dikutip laman resmi klub.

Diperkirakan butuh era sewaktu enam bulan, Koko pulih daripada cederanya. Pratama menyatakan pemain yang berlokasi demi bek terkemuka sudah diberitahukan terkait itu.

"Komunikasi ke Koko dimulai sejak pertama cedera, opsi-opsi dan planning selalu kita sampaikan. [Koko] Grogi pasti ada ya saya kira, tetapi atas komunikasi yang baik, dia sudah ada bayangan rencana terapnyai," ucapnya.

"Itu membantu menjumpai dukungan mental ketika tindakan operasi maka rehabilitasi panjang yang lebih menantang," pria yang karib disapa dokter Tommy tersebut menambahkan.

Selain Koko, pemain asing Persebaya Bruno Moreira pun mesti operasi akan menyembuhkan cederanya. Pesepakbola asal Brasil terkandung mengalami cedera cukup bagian paha dalam.

Saat ini skuad Persebaya, masih menggelar latihan bersama. Bajul Ijo tidak memerintahkan para pemainnya berlatih mandiri seperti sejumlah klub Liga 1, karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.